Tugas Ilmu Budaya Dasar

09 October 2010

Unsur Yang Membangun Manusia

Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia :


1. Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :

  • Jasad, yaitu badan kasar manusia yang nampak pada luarnya yang menempati ruang dan waktu.

  • Hayat, mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak.

  • Ruh, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.

  • Nafs, dalam pengertian atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.

2. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung 3 unsur yaitu :

  • Id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau energi psikis yang menunjukan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious)

  • Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut kepribadian “Eksekutif” karenan peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat di mengerti oleh orang lain.

  • Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira – kira pada usia 5 tahun. Dibandingkan dengan Id & Ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego merupakan kesatuan standar – statandar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan – pandangan orang tua.


Hakekat Manusia



  • Makhluk ciptaan Allah yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.

  • Makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.

  • Makhluk Biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi

  • Makhluk ciptaan Allah yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.

Daya rasa (perasaan) dalam diri manusia itu ada 2 macam, yaitu perasaan indrawi dan perasaan rohani. Perasaan indrawi adalah angsangan jasmani melalui pancaindra, tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau binatang. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalnya :

  1. Perasan Intelektual, perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.

  2. Perasaan Estetis, perasaan yang berkenaan dengan keindahan.

  3. Perasaan Etis, perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.

  4. Perasaan Diri, perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dengan orang lain.

  5. Perasaan Sosial, perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain.

  6. Perasaan Religius, perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan





Manusia Dan Kebudayaan

Antara manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat erat, sebagaimana yang diungkapkan oleh Dick Hartoko bahwa manusia menjadi manusia merupakan kebudayaan.

Hampir semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan. Hanya tindakan yang sifatnya naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan, tetapi tindakan demikian prosentasenya sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara belajar. Terdapat beberapa proses belajar kebudayaan yaitu proses internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi.

Selanjutnya hubungan antara manusia dengan kebudayaan juga dapat dilihat dari kedudukan manusia tersebut terhadap kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai 1) penganut kebudayaan, 2) pembawa kebudayaan, 3) manipulator kebudayaan, dan 4) pencipta kebudayaan.

Pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia dihadapkan pada persoalan yang meminta pemecahan dan penyelesaian. Dalam rangka survive maka manusia harus mampu memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya sehingga manusia melakukan berbagai cara.

Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.



sumber : www.google.co.id

0 comments:

Post a Comment