Inflasi

05 May 2011

Suatu keadaan perekonomian dimana harga-harga secara umum mengalami kenaikan. Kenaikan harga itu berlangsung dalam jangka panjang. Kenaikan harga yang bersifat sementara seperti kenaikan harga pada masa lebaran tidak dianggap inflasi, hal ini karena biasanya setelah masa lebaran harga-harga akan turun kembali. Inflasi secara umum terjadi karena jumlah uang yang beredar lebih banyak dari pada yang diperlukan. Inflasi merupakan gejala ekonomi yang tidak pernah dapat dihilangkan secara tuntas dan usaha yang dilakukan hanya sebatas mengurangi dan menghilangkannya.

Jenis-jenis inflasi :

Berdasarkan tingkat keparahannya :

1. Inflasi ringan
Inflasi yang masih belum begitu mengganggu keadaan ekonomi dan masih mudah dikendalikan. Inflasi ini berada di bawah 10% per tahun.

2. Inflasi sedang
Inflasi ini belum membahayakan kegiatan ekonomi, tetapi inflasi ini sudah menurunkan kesejahteraan orang-orang yang berpenghasilan tetap. Inflasi sedang berkisar antara 30%-100%.

3. Inflasi sangat berat (hyperinflation)
Inflasi ini sudah mengacau perekonomian dan susah untuk dikendalikan, walaupun telah memakai kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. Inflasi sangat berat berada di atas 100% per tahun.

Berdasarkan sumbernya :

1. Inflasi yang bersumber dari luar negeri
Inflasi ini terjadi karena ada kenaikan harga di luar negeri. Dalam perdagangan bebas, banyak negara yang saling berhubungan dalam perdagangan. Jika suatu Negara mengimpor barang dari negara lain yang mengalami inflasi, maka otomatis kenaikan harga tersebut akan mempengaruhi harga-harga dalam negerinya sehingga menimbulkan inflasi.

2. Inflasi yang bersumber dari dalam negeri
Inflasi dari dalam negeri dapat terjadi karena percetakan uang baru oleh pemerintah atau penerapan anggaran defisit. Hal ini juga dapat terjadi karena kegagalan panen. Kegagalan panen menyebabkan penawaran suatu jenis barang berkurang, sedangkan permintaan tetap sehingga harga-harga akan naik.

Berdasarkan penyebabnya :

1. Inflasi karena kenaikan permintaan
Kenaikan permintaan terkadang tidak dapat dipenuhi produsen, oleh karena itu harga-harga akan cenderung naik.

2. Inflasi karena kenaikan biaya produksi
Kenaika harga produksi menyebabkan harga penawaran barang naik, sehingga dapat menimbulkan inflasi.

3. Inflasi karena jumlah uang yang beredar bertambah
Teori ini diajukan oleh kaum klasik yang mengatakan bahwa ada hubungan antara jumlah uang yang beredar dengan harga-harga. Jika harga barang tetap sedangkan uang beredar bertambah 2x lipat maka harga akan naik 2x lipat.

Cara mengatasi inflasi

· Kebijakan Moneter
Kebijakan ini diambil dengan maksud mengurang jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Bank sentral sebagai pemegang otoritas di bidang keuangan dapat mengambil beberapa kebijakan untuk mengatur laju inflasi. Seperti operasi pasar terbuka, kebijakan diskonto, kebijakan cadangan kas dan imbauan moral.

· Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah langkan untuk mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan itu antara lain menghemat pengeluaran pemerintah dan menaikkan tarif pajak.

· Meningkatkan Produksi dan Menambah Jumlah Barang di Pasar
Untuk menambah produksi, pemerintah dapat mengeluarkan peraturan yang dapat mendorong produsen untuk menambah produksi seperti memberi premi atau subsidi pada perusahaan yang dapat memenuhi target tertentu.

· Menetapkan Harga Maksimal Pada Beberapa Jenis Barang
Penetapan harga tersebut akan mengendalikan harga yang ada sehingga inflasi dapat dikendalikan tetapi penetapan harus realistis karena jika tidak realistis maka dapat berakibat adanya pasar gelap (black market).

Sumber : Alam S. 2007. Ekonomi untuk SMA dan MA Jilid 1. Jakarta. Penerbit Erlangga

0 comments:

Post a Comment